Di masa sebelum diutusnya
Rasulullah SAW, ada seorang lelaki saleh dari Bani Israil yang mempunyai amalan
yang sungguh luar biasa. Telah tujuhpuluh tahun lamanya ia berpuasa dan hanya
berbuka setiap tujuh hari sekali. Dalam beberapa waktu terakhir, ia selalu
berdoa kepada Allah agar diperlihatkan kepadanya bagaimana cara syaitan
menyesatkan manusia. Ia berharap, dengan mengetahui hal itu ia bisa menghindari
jalan dan cara yang digunakan syaitan tersebut.
Beberapa waktu lamanya berdoa,
bahkan ia menambah beberapa aktivitas ibadahnya tetapi Allah belum juga
mengabulkannya. Sebagai seorang yang saleh, ia menyadari bahwa ada yang salah
dengan dirinya, yakni sikap batinnya dalam berdoa, maka ia berkata kepada
dirinya sendiri, “Jika saja aku bisa melihat dosa dan kesalahan antara aku dan
Tuhanku, tentulah hal itu lebih baik daripada apa yang aku minta (yakni melihat
syaitan)…!!”
Kemudian Allah SWT mengutus salah
satu malaikat, dan sang malaikat berkatanya, “Sesungguhnya Allah mengutus aku
kepadamu, dan Allah berfirman : Sesungguhnya perkataan (terakhir) yang engkau
katakan itu jauh lebih baik daripada seluruh ibadah yang telah engkau lakukan
di masa lalu….”
Malaikat itu melanjutkan, “Karena
hal itulah Allah mengijinkanmu untuk melihat, maka sekarang lihatlah apa yang
engkau inginkan….!!”
Lelaki Bani Israil itu melihat
bagaimana tentara-tentara iblis mengitari bumi, bergerak antara langit dan bumi
dengan bebas dan cepatnya. Tidak ada seorang manusiapun kecuali setan-setan itu
mengitarinya untuk menggelincirkannya, layaknya sekelompok serigala yang mengitari
seekor kambing untuk disantap menjadi makanannya. Ia berkata seperti putus asa,
“Wahai Tuhanku, siapakah yang bisa selamat dari semua itu?”
Allah berfirman, “Yang bisa selamat
adalah orang-orang yang wara’ dan bersikap lemah lembut kepada sesamanya!!”
Makna wara’ sangat luas, tetapi
secara ringkas bisa dikatakan sebagai sikap waspada dan hati-hati, berusaha
menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang bisa membuatnya jatuh ke
dalam dosa.
Note:iu4-19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar